Jatah Naik, Indra Bagjana: Harga Gas LPG 3 KG di Cimahi Stabil

 


Cimahi, Ekspos Cimahi - Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Bidang Perdagangan, Indra Bagjana, mengumumkan bahwa kuota gas Liquefied Petroleum Gas (LPG) atau gas LPG 3 KG untuk Kota Cimahi, Jawa Barat, mengalami peningkatan pada tahun 2024. Menurutnya, jumlah kuota gas LPG 3 KG tahun ini mencapai 19.557 Mton, meningkat dari kuota tahun sebelumnya yang hanya 18.116 Mton.

Hal ini disambut baik oleh masyarakat Cimahi, karena peningkatan kuota ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan gas bersubsidi di wilayah tersebut. "Kenaikan kuota ini merupakan kabar baik bagi masyarakat Cimahi. Kami berharap stok gas LPG tetap aman dan tidak terjadi kelangkaan," ujar Indra Bagjana dalam konferensi persnya.

Selain itu, jumlah tabung gas bersubsidi yang disalurkan ke Kota Cimahi juga mengalami peningkatan signifikan. Tahun ini, Cimahi mendapatkan jatah sebanyak 6.525.660 tabung gas LPG 3 KG, meningkat dari 6.038.667 tabung pada tahun sebelumnya. Peningkatan ini juga terjadi dalam distribusi bulanan, dari 502.222 tabung per bulan menjadi 543.805 tabung setiap bulannya.

Indra Bagjana memastikan bahwa kuota gas bersubsidi yang disediakan sudah sesuai dengan kebutuhan masyarakat Kota Cimahi. "Kami terus melakukan koordinasi dengan pihak terkait, seperti Hiswana Migas, untuk memastikan ketersediaan gas bersubsidi," tambahnya.

Meskipun terjadi peningkatan kuota, harga Eceran Tertinggi (HET) gas LPG 3 KG tetap stabil. Berdasarkan Surat Keputusan (SK) Wali Kota, HET di tingkat agen tetap sebesar Rp 14.750 per tabung, sedangkan di pangkalan tetap Rp 16.600 per tabung. Indra Bagjana juga mengimbau pedagang atau pengecer untuk tidak menjual di atas harga yang telah ditetapkan.

Gas LPG bersubsidi ini hanya boleh digunakan untuk keperluan rumah tangga dan usaha mikro sesuai dengan ketentuan Peraturan Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 21 tahun 2007. Kriteria penerima gas bersubsidi adalah rumah tangga miskin dengan penghasilan di bawah Rp 1,5 juta serta pelaku Usaha Kecil dan Mikro (UKM) dengan omset maksimal Rp 50 juta per bulan.

Hingga saat ini, tidak ada laporan kelangkaan gas bersubsidi dari wilayah Kota Cimahi. Indra Bagjana berharap situasi ini tetap terjaga agar kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi dengan baik.

Post a Comment